Politekenik Abdi Kemanusiaan bagi Bangsa dan Negara (AKBARA) Surakarta lakukan aksi sosialiasi bahaya pernikahan dini pada anak, jumat (12/05/2023) di Plaza Manahan kota Surakarta. Sebagai informasi bahwa fenomena stunting dan pernikahan dini di Kota Solo menjadi salah satu penghambat terwujudnya status kota layak anak.
Perlu diketahui bersama bahwa berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta, sedikitnya ada 788 anak dinyatakan stunting pada 2022 lalu. Jumlah itu lebih parah dari tahun sebelumnya, salah satu faktor pemicu kelahiran di masa pandemi.
Risqi Ekanti Ayuningtyas Palupi, S.Pd, M.Pd selaku koordinator aksi menyampaikan bahwa Politeknik AKBARA menolak keras pernikahan dini, usia ideal untuk menikah bagi perempuan dan laki-laki adalah 21 tahun sesuai yang telah dilansir dari Badan Perencana Keluarga Berencana Indonesia.
Maka dari itu persiapkan sebelum beranjak pada jenjang yang lebih lanjut, akibat pernikahan dini sudah banyak yang terjadi salah satunya adalah perceraian, kekerasan dalam rumah tangga hingga memakan korban jiwa, tambahnya.
Pungkasnya Risqi menyampaikan bahwa Politeknik AKBARA menolak keras tentang pernikahan dini dikota surakarta karena dampak dan bahaya yang sangat buruk untuk keberlangsungan hidup yang berkualitas.
Baca juga : 2 Kali Didatangi Ganjar Pranowo, Akbara Gratiskan Dan Subsidi Biaya Pendidikan Mahasiswa Baru
dr. Titis Wahyuono, M.Si, selaku direktur Politeknik AKBARA turut menggaris bawahi bahwa pemerintah kota surakarta mempunyai program wajib belajar 12 tahun, tentunya AKBARA sebagai lembaga pendidikan mendukung penuh dan hal ini harus menjadi fokus bersama agar predikat kota layak anak dapat diraih dengan paripurna.
“Pemerintah kota mewajibkan program wajib belajar 12 tahun untuk warga masyarakat kota surakarta, tentu hal ini akan sempurna jika kemudian dilanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya melalui perguruan tinggi, agar supaya kesempatan untuk hidup lebih baik terbuka lebar, paparnya.” Pungkasnya, melalui program studi D3 Teknologi Bank Darah, D4 Manajemen Penanggulangan Bencana dan D4 Bisnis Digital Politeknik AKBARA berikan subsidi, potongan biaya kuliah agar supaya pendidikan dapat dirasakan oleh siapa saja dan juga karena bentuk tanggung jawab moral sebagai bentuk upaya meningkatkan kualitas hidup lebih baik khususnya pada masyarakat kota surakarta.